Jumat, 10 Februari 2017

Hormon Pertumbuhan, Prolaktin, Esterogen dan Progesteron




Kelompok 1:
  • Agnes Theresia Botilangi
  • Alfrida Santy Mangande
  • Amelia
  • Angraeni
  • Apriani
  • Arestha Meilin Sella
  • Asyera Gabriel
  • Delfike Tammu
  •  Devi Pabidang
  •  Dewi Mangallo

AKADEMI KEBIDANAN SINAR KASIH TORAJA
TAHUN 2015/2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolonganNya kami dapat menyelesaiakan makalah yang berjudul Hormon Pertumbuhan, Prolaktin, Esterogen dan Progesteron.
Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tetapi kami berhasil menyelesaikannya dengan baik.
Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada pembimbing yang telah memberikan tugas makalah ini. kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.

Pada bagian akhir, kami akan mengulas tentang berbagai masukan dan pendapat dari orang-orang yang ahli di bidangnya, karena itu kami harapkan hal ini juga dapat berguna bagi kita bersama.


  

Tim Penyusun





DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN ……………………………………………...............…….              i
KATA PENGANTAR…………………………………………….…......................              ii
DAFTAR ISI…………………………………………….……….……...................             iii
BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………...…..........................              4
A.                Latar Belakang…………………………………………………….......…....             4
B.                 Rumusan Masalah……………………………………………………….......            4
C.                 Tujuan Penulisan……………………………………………….................…            4
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………...................              5
A.                Hormon Pertumbuhan Manusia………………………...……........................           6
B.                 Hormon Esterogen dan Progesteron................................................................           7
C.                 Hormon Prolaktin…………………………….........….............................…..           8
BAB III KESIMPULAN…………………………………….……….......................           10
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………….………................           11




BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hormon berasal dari bahasa Yunani yang berarti merangsang. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin langsung disekresikan kedalam darah karena tidak memiliki saluran sendiri sistem kerja hormon. Berdasarkan mekanisme umpan balik. Artinya, kekurangan atau kelebihan hormon tertentu dapat mempengaruhi produksi yang lain. Hal ini disebut homeotasis, yang berarti seimbang. Di dalam tubuh manusia terdapat tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipotalamus, hipofisis, tyroid, paratyroid dan kelenjar gonad.

B. RUMUSAN MASALAH
  1. Apa definisi hormon dan sumber hormon dalam farmakologi
  2. Menjelaskan manfaat hormon dalam farmakologi
  3. Apa saja obat yang terbuat dari hormon
  4. Bagaimana mekanisme/cara kerja obat dalam hormon

C.  TUJUAN PENULISAN
  1. Mengetahui definisi sumber hormon dalam farmakologi
  2. Mengetahui manfaat hormon dalam farmakologi
  3. Mengetahui uraian obat yang terbuat dari hormon
  4. Mengetahui mekanisme/ cara kerja obat



BAB II
PEMBAHASAN

                Hormon pertumbuhan manusia atau yang biasa disebut dengan HGH (Human Growth Hormon) adalah suatu hormone anabolik yang berperan sangat besar dalam pertumbuhan dan pembentukan tubuh, terutama pada masa anak-anak dan puberitas.
            Growth Hormone berperan meningkatkan ukuran dan volume dari otak, rambut, otot dan organ-organ di dalam tubuh.
            HG bertanggung jawab atas pertumbuhan manusia sejak dari kecil sampai dia tumbuh besar. Setelah manusia sudah bertumbuh besar, bukan berarti hormon ini tidak berguna, akan tetapi hormon ini bertugas untuk menjaga agar organ tubuh tetap pada kondisi yang prima. Pada orang dewasa GH berperan terutama untuk menjaga volume dan kekuatan yang cukup dari kulit, otot-otot, dan tulang. Selain itu GH juga berperan meningkatkan fungsi, perbaikan dan memelihara kesehatan dari otot, jantung, paru-paru, hati, ginjal, persendian, persarafan tubuh, dan otak. 
            Kelenjar yang bertanggung jawab untuk memproduksi Human Growth Hormone adalah kelenjar pituitary. Kelenjar pituitary terletak di bawah otak manusia. Ukuran dari kelenjar ini adalah sebesar kacang kedelai. Walaupun kecil, kelenjar ini merupakan raja dari seluruh kelenjar yang memproduksi hormon di tubuh manusia. Produksi dari Human Growth Hormone sangat mempengaruhi produksi hormon-hormon lain di dalam tubuh.
            HG diproduksi pada tiga sampai empat jam pertama dari waktu tidur, dan produksinya mencapai puncak pada masa remaja, hingga mencapai kadar 1500 µg perhari. Pada pria dan wanita muda dengan usia 25 tahun dan bertumbuh dengan baik, produksi GH mencapai 350 µg perhari. Secara normal, seseorang akan mengalami penurunan kadar dari GH sejak usia memasuki 20 tahun yaitu menurun sebesar 14 % setiap pertumbuhan 10 tahun usia, dan akan memiliki GH dalam jumlah yang sedikit ataupun tidak sama sekali pada usia 65 tahun. Penurunan kadar GH di dalam tubuh, akan menyebabkan berbagai kemunduran, baik kemunduran fisik maupun mental.
            Tanda-tanda adanya penurunan GH pada orang dewasa diantaranya adalah rambut yang menipis, kulit menjadi tipis, kering dan mengendur, kedua belah pipi yang mengendur, gusi yang menyusut, perut yang membesar dan kenyal seperti karet ban, otot-otot tubuh yang mengendur, mudah atau senantiasa merasa leleh dan sulit kembali menjadi bugar walupun telah beristirahat, perasaan tidak menyukai dan pandangan yang buruk tentang lingkungan sekitar sehingga cenderung lebih suka menyendiri dan disertai perasaan cemas serta khawatir yang dialami terus menerus.
            Kemunduran fisik maupun mental akibat penurunan kadar GH didalam tubuh dapat diketahui melalui pemeriksaann Insulin-like Growth Factor 1 (IGF-I) atau yang juga dikenal dengan Somatomedin C, dan seseorang dianggap mengalami kekurangan GH apabila didapatkan kadar IGF-1 kurang dari 350 ng/ml. Kekurangan GH dapat diatasi dengan terapi pemberian hormon atau sulih hormon dengan menggunakan sediaan GH yang diberikan memalui suntikan dan sediaan tersebut telah banyak tersedia di pasaran. Terapi sulih hormon menggunakan suntikan GH, mengikuti prinsip pemberian dosis kecil dan dengan jumlah pemberian yang sering, biasanya dosis sebesar 0,5 – 1 IU dengan pemberian sebanyak tiga kali perminggu. Pemberian terapi sulih hormon dengan GH dengan menggunakan prinsip tersebut adalah untuk menghindari efek samping yang dapat timbul akibat pemberian GH, diantaranya berupa carpal tunnel syndrome,  pembengkakan dan rasa nyeri yang ringan pada tubuh.
            Pemberian GH tidak boleh dilakukan pada orang-orang dengan penyakit pada retina (retinopati proliferatif), peninggian tekanan di dalam kepala, penderita kanker (walupun masih menjadi kontroversi), dan relative pemberiannya tidak ditujukan pada wanita yang sedang       hamil.
            Manfaat dari terapi sulih hormon pada orang yang mengalami kekurangan GH meliputi peningkatan massa otot sebesar 8,8% dalam terapi selama 6 bulan tanpa melakukan olah raga, hilangya lemak sebesar 14,4% dalam terapi selama 6 bulan tanpa melakukan diet, memiliki tenaga ataupun kemampuan bekerja yang meningkat, perbaikan dari organ-organ hati, jantung, limpah dan organ-organ tubuh lainya yang terpengaruh oleh bertambahnya usia, perbaikan  dari daya ingat, penurunan tekanan darah yang tinggi, perbaikan sistem daya tahan tubuh terhadap penyakit, penurunan kadar kolesterol yang merugikan tubuh (koleterol LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol yang baik (kolesterol HDL), penurunan rasa lelah dandepresei akibat penuaan, penglihatan dan pendengaran yang lebih tajam, tulang yang lebih kuat, perbaikan mood, perbaikan dari penampilan tubuh yang ditandai dengan kembali menebalnya rambut, hilangnya keriput dan selulit di kaki, penembahan jumlah jaringan ikat dan kolagen kulit yang menyebabkan kulit menjadi tebal, lentur, dan terlebih mudah. Hormon-hormon lain juga dapat berperan dalam menigkatkan kadar atau manfaat dari GH, antara lain melatonin, insulin, hormone tiroid, estrogen, progesteron, gonadotropin, hormon luteizing, vasopressin, dihidroepiandrosteron (DHEA). 5-alfa-androstenediol, testosteron, eritropoeitin, dan hormone paratiroid.
            Peningkatan ataupun untuk mempertahankan kadar GH dapat dilakukan secara alamiah tanpa melalui pemberian obat-obatan. Cara alamiah tersebut dengan memakan makanan, dengan jumlah kalor dan protein yang cukup terutama makanan –makanan berupa buah-buahan, daging terutama dari golongan unggas, telur dan ikan, kurangi konsumsi alkohol, cuka, maupun minuman ataupun makanan yang mengandung kafein, gula , permen, kue-kue, roti, pasta, sereal dan produk-produk olahan dari susu. “Hindari memiliki berat badan berlebihan ataupun gemuk, kurang tidur, tingkat stress yang tinggi dalam jangka waktu lama, rokok, obat-obatan atau narkoba.
MANFAAT HGH :
1.        Anti Penuaan
2.        Meningkatkan Tenaga dan Fungsi Otak
3.        Menguatkan Fungsi Otak dan Paru-paru
4.        Membangun otot
5.        Mengurangi Lemak Tubuh
6.        Mencegah osteoporosis
7.        Meningkatkan sistem Imunisasi
8.        Memperbaiki penglihatan dan Daya Ingat

MEKANISME KERJA HGH
                HGH (HUMAN GROWTH HORMONE) yang dihasilkan oleh kelenjar pituitary pertama-tama mengalir melalui pembuluh darah menuju ke organ hati. Di dalam hati, HGH  HUMAN GROWTH HORMONE) dirubah menjadi IGF-1 (Insulinlike Growth Factor 1). Lalu melalui peredaran darah pula, IGF-1 dialirkan keseluruh organ-organ yang ada di tubuh manusia. IGF-1 inilah yang bertanggung jawab untuk memelihara seluruh organ-organ di dalam tubuh manusia. Oleh karena terpeliharanya organ-organ di
dalam tubuh manusia, maka system imunisasi di dalam tubuh manusia juga ikut
terpelihara. 

KEKURANGAN HORMON PERTUMBUHAN
Dwarfism (cebol) yaitu gangguan pertumbuhan akibat gangguan pada fungsi hormon pertumbuhan / growth hormone. Gejalanya berupa badan pendek, gemuk, muka dan suara imatur (tampak seperti anak kecil), pematangan tulang yang terlambat, lipolisis (proses pemecahan lemak tubuh) yang berkurang, peningkatan kolesterol total / LDL, dan hipoglikemia. Biasanya intelengensia / IQ tetap normal kecuali sering terkena serangan hipoglikemia berat yang berulang. Hormon pertumbuhan ini diproduksi oleh somatrotop (bagian dari sel asidofilik) yang ada di kelenjar hipofisis. Hormon ini merupakan hormon yang penting untuk pertumbuhan setelah kelahiran dan metabolisme normal karbohidrat, lemak, nitrogen serta mineral. Hormon ini tidak bekerja secara langsung dalam mempengaruhi pertumbuhan, tetapi melalui perantaraan suatu peptida yang disebut somatomedin (IGF I dan IGF II) yang produksinya diinduksi oleh hormonpertumbuhan. Somatomedin yang produksi utamanya di hati ini dipengaruhi juga oleh usia dan status gizi seseorang. Somatomedin inilah yang akan berikatan dengan reseptor-reseptor dalam sel tubuh guna merangsang pertumbuhan melalui:
·           Sistesis protein. Hormon pertumbuhan akan meningkatkan produksi protein dan transportasinya ke sel-sel otot sehingga merangsang pertumbuhan otot dan jaringan pada umumnya.
·           Metabolisme karbohidrat. Hormon pertumbuhan memiliki efek antagonis terhadap insulin sehingga meningkatkan kadar gula dalam darah, yang nantinya akan meningkatkan proses konversi karbohidrat menjadi protein.
·           Metabolisme lemak. Hormon pertumbuhan akan meningkatkan penguraian lemak tubuh menjadi asam lemak bebas dan gliserol sehingga kadar lemak dalam darah meningkat.
·           Metabolisme mineral. Hormon pertumbuhan meningkatkan kadar kalsium, magnesium serta fosfat sehingga merangsang pertumbuhan panjang dari tulang keras dan pertumbuhan tulang rawan terutama pada anak-anak.
·           Efek mirip prolaktin sehingga merangsang kelenjar payudara dan produksi susu saat kehamilan.
Kekurangan Hormon Pertumbuhan
Mempengaruhi pertumbuhan tulang dan otot serta mengganggu metabolisme karbohidrat, lemak dan mineral yang bermanifestasi menjadi cebol. 
Ada dua sebab kekurangan hormon pertumbuhan yaitu:
1.             Kekurangan hormon pertumbuhan yang congenital (bawaan) yaitu karena produksinya memang kurang atau karena reseptor dalam sel yang kurang atau tidak sensitive terhadap ragsangan hormon. Biasanya gejala mulai tampak sejak bayi hingga puncaknya pada dewasa, jadi dari kecil postur tubuhnya selalu lebih kecil dari anak yang lain. Misalnya karena agenesis hipofisis atau defek /mutasi dari gen tertentu yang menyebabkan kurangnya kadar hormon seperti sindroma laron dan fenomena pada suku pygmi di Afrika.
2.             Kekurangan hormon pertumbuhan yang didapat. Biasanya gejala baru muncul pada penghujung masa kanak-kanak atau pada masa pubertas, jadi saat kecil sama dengan yang lain, namun kemudian tampak terhentinya pertumbuhan sehingga menjadi lebih pendek dari yang lain. Kadang juga disertai gejala-gejala lain akibat kurangnya hormon-hormon lain yang juga diproduksi hipofisis. Penyebab paling sering adalah tumor pada hipothalamus – kelenjar hipofisis seperti kraniofaringioma, glioma, histioma atau germinoma. Iradiasi kronis juga dapat mengurangi produksi hormon.

Terapi untuk cebol akibat kekurangan hormon pertumbuhan dapat berupa pemberian hormon pertumbuhan dari luar terutama pada produksi yang berkurang atau tumor pada hipofisis setelah tumor diatasi terlebih dahulu. Sedangkan pada reseptor yang kurang atau resisten terhadap hormon belum ada terapi yang dapat dilakukan.

Kelebihan Hormon Pertumbuhan
            Kelebihan hormon pertumbuhan/growth hormone disebut dengan gigantisme (berperawakan raksasa). Gigantisme dapat terjadi bila keadaan kelebihan hormon pertumbuhan terjadi sebelum lempeng epifisis tulang menutup atau masih dalam masa pertumbuhan. Penyebab kelebihan produksi hormon pertumbuhan terutama adalah tumor pada sel-sel somatrotop yang menghasilkan hormon pertumbuhan.
Ciri utama gigantisme adalah perawakan yang tinggi hingga mencapai 2 meter atau lebih dengan proporsi tubuh yang normal. Hal ini terjadi karena jaringan lunak seperti otot dan lainnya tetap tumbuh. gigantisme dapat disertai gangguan penglihatan bila tumor membesar hingga menekan khiasma optikum yang merupakan jalur saraf mata.
Yang lebih bahaya adalah bila kelebihan hormon pertumbuhan terjadi setelah masa pertumbuhan lewat atau lempeng epifisis menutup karena akan menimbulkan penebalan tulang terutama pada tulang akral tanpa diikuti pertumbuhan jaringan lunak di sekitarnya yang disebut akromegali. Penebalan tulang terutama pada wajah dan anggota gerak. Akibat penonjolan tulang rahang dan pipi, bentuk wajah menjadi kasar secara perlahan dan tampak seperti monyet.Tangan dan kaki membesar dan jari-jari tangan kaki dan tangan sangat menebal. Sering terjadi gangguan saraf perifer akibat penekanan saraf oleh jaringan yang menebal. Dan karena hormon pertumbuhan mempengaruhi metabolisme beberapa zat penting tubuh, penderita sering mengalami problem metabolisme termasuk diabetes mellitus.
Terapi yang paling tepat untuk kelebihan hormon pertumbuhan tak lain adalah pengangkatan tumor pada hipofisis sedini mungkin untuk mencegah efek negatif darinya.
Terapi reseksi operasi pada adenoma yang memproduksi GH merupakan terapi pilihan pertama pada akromegali. Angka kesembuhan dengan reseksi ini sekitar 80-90% pada mikroadenoma dan 50% pada makroadenoma
Terapi akromegali lain yang juga efektif adalah dengan analog somatostatin seperti octreotide. Dosis  50-500ug sc tiap 8 jam dikatakan efektif menurunkan kadar GH selama terapi jangka panjang, namun sekitar 35% pasien tidak berespon terhadap terapi ini. Pengecilan massa tumor dibuktikan secara radiografik pada 40% pasien yang diterapi dengan 300-750ug octreotide /hari.
Kriteria kesembuhan bila kadar GH kurang dari 2 ng/ml setelah 70-100gr pemberian glukosa oral dan penurunan kadar IGF-1 hingga kadar normal.
Efek samping yang biasanya timbul yaitu gangguan saluran cerna seperti diare, nyeri perut, dan mual. Efek samping serius berupa timbulnya batu empedu ditemukan pada sekitar 23.5% pasien.
Agonis dopamin, seperti bromokriptin dapat digunakan untuk tatalaksana akromegali dengan dosis yang lebih tinggi sekitar 20-30mg/hari. Beberapa laporan menyarankan terapi kombinasi octreotide dan bromokriptin agar lebih efektif. Namun terapi dengan octreotide saja masih menjadi terapi utama untuk akromegali.

EFEK SAMPING PEMBERIAN HGH
            HGH yang terlalu banyak dapat menyebabkan sakit kepala (karena tekanan intrakranial yang meningkat),  sindroma carpal tunnel (nyeri pda pergelangan tangan) ,hipertensi (karena air tertahan dalam tubuh), gynecomastia (payudara membesar pada`pria), respons terhadap  insulin sedikit meningkat, penebalan saraf mata dsb.

B.      HORMON ESTROGEN DAN PROGESTERON
            Hormon seks merupakan zat yang dikeluarkan oleh kelenjar seks dan kelenjar adrenalin langsung ke dalam aliran darah. Hormon sebagian bertanggungjawab dalam perkembangan organ seks yang normal. Hormon juga yang memulai seseorang mengalami pubertas dan kemudian memainkan peran dalam pengaturan perilaku seksual.
Efek hormon seks secara umum pada tubuh manusia :
1.        Perubahan Fisik yang ditandai dengan tumbuhnya rambut di daerah tertentu dan  bentuk tubuh yang khas pada pria dan wanita (payudara membesar, lekuk tubuh  feminin pada wanita dan bentuk tubuh maskulin pada pria).
2.        Perubahan Psikologis: Perilaku feminin dan maskulin, sensivitas, mood/suasana hati meski ada faktor luar yang bisa menyebabkan hal ini.
3.        Perubahan Sistem Reproduksi: Pematangan organ reproduksi, produksi organ  seksual (estrogen oleh ovarium dan testosteron oleh testis).

            Setiap pria dan wanita  memproduksi hormone seks yang sama yaitu estrogen, progesterone dan androgen, hanya jumlah hormone yang dihasilkannya lah yang berbeda.
Pada cewe, dari sekian banyak hormon, yang memegang peranan penting adalah hormone estrogen – progesterone (khusus cewe) dan androgen. Dalam tubuh cewe, jumlah estrogen  dan progesteron lebih dominan dibanding jumlah androgen (hormon cowo), sebaliknya untuk cowo, hormon andorgen (testosteron) lebih dominan disbanding hormonestrogen dan progesterone.

Fungsi Estrogen (hormon seks cewe) yang umumnya diproduksi oleh rahim yakni :
1.        Merangsang pertumbuhan organ seks anak perempuan, seperti halnya payudara dan rambut kelamin, dikenal sebagai karakteristik seks sekunder.
2.        Estrogen juga mengatur siklus menstruasi.
3.        Menjaga kondisi dinding vagina dan elastisitasnya, serta dalam memproduksi cairan yang melembabkan vagina.
4.        Mereka juga membantu untuk menjaga tekstur dan fungsi payudara wanita.
5.        Mencegah gejala menopause seperti hot flushes (rasa panas didaerah tubuh bagian atas dan gangguan mood)
6.        Mempertahankan fungsi otak.
7.        Mengatur pola distribusi lemak di bawah kulit sehingga membentuk tubuh wanita yang  feminine
8.        Meningkatkan pertumbuhan dan elastisitas serta sebagai pelumas sel jaringan (kulit, saluran kemih, vagina, danpembuluh darah).
9.        Estrogen juga mempengaruhi sirkulasi darah pada kulit, mempertahankan struktur normal kulit agar tetap lentur, menjaga kolagen kulit agar terpelihara dan kencang serta mampu  menahan air.
10.    Produksi sel pigmen kulit
11.    Pada pria, estrogen tidak memiliki fungsi yang diketahui. Namun, kadar yang terlalu tinggi dapat mengurangi selera seksual, menyebabkan kesulitan ereksi, pembesaran payudara, dan kehilangan rambut tubuh pada beberapa pria.

Adapun fungsi dari hormon Progesteron: 
1.        Mengatur siklus haid.
2.        Mengembangkan jaringan payudara.
3.        Menyiapkan rahim pada waktu kehamilan.
4.        Melindungi wanita pasca menopause terhadap kanker endometrium.

 Fungsi Hormon Androgen (hormon cowok) didalam tubuh cewe: 
1.        Merangsang dorongan seksual.
2.        Merangsang pembentukan otot, tulang, kulit, organ seksual dan sel darah merah.

Hormon kadang menjadi biang keladi berbagai masalah didalam tubuh cewe jika dalam kondisi tidak seimbang, misalnya;
1.        siklus haid yang tidak teratur.
2.        Nyeri mestruasi yang berlebihan setiap hari
3.        Keputihan terus menerus lebih dari 1 minggu
4.        Obesitas atau terlalu kurus
5.        Rambut mudah rontok
6.        Tumor jinak dan tumor ganas payudara
7.        Tumor di organ reproduksi (kista, kanker rahim)
8.        Gangguan kesuburan
9.        Jerawat yang tumbuh di wajah.
10.    Hormon pula yang kadang membuat kita senang atau malah sedih tanpa sebab. Semua orang pasti pernah mengalami hal ini, terutama saat pubertas.
11.    Yang pasti, setiap hormon memiliki fungsi yang sangat spesifik pada masing-masing sel sasarannya. Tak heran, satu macam hormon bisa memiliki aksi yang berbeda-beda sesuai sel yang menerimanya saat dialirkan oleh darah.

Penyebab dari ketidakseimbangan hormon-hormon tadi adalah sebagai berikut ;
1.        Kebiasaan hidup pasif dan tidak banyak bergerak (sedentary life style)
2.        Gemar melahap banyak makanan yang sangat tidak menyehatkan, dengan sendirinya juga membuat hormon tidak seimbang. Akumulasi lemak dalam tubuh menyebabkan hormon tidak seimbang, sehingga membuat sulit untuk menyingkirkan semua ekstra lemak yang ada.
3.        Hal yang sama juga berlaku bila Anda terlalu berlebih dalam bekerja dan kurang istirahat. Kimia tubuh kita menjadi terganggu.
4.        Management stres kurang baik.
5.        Wanita yang mengonsumsi pil KB tanpa pengawasan medis paling rentan mengalami ketidakseimbangan hormon. Ini karena tubuh dipaksa mengikuti siklus hormon yang sudah diresepkan, dan bukannya membiarkan tubuh mengaturnya secara alami.
6.        Demikian halnya dengan kehamilan, beberapa ketidakseimbangan hormon bisa jadi muncul, termasuk hipertiroidisme dan diabetes gestasional.
7.        Usia senja juga menjadi faktor terpenting kenapa hormon menjadi tidak seimbang, baik pada wanita maupun pria.

Apabila mengalami gejal-gejala seperti diatas selain konsultasi ke dokter maka penangananya antara lain :
1.        Menerapkan gaya hidup seperti olahraga teratur
2.        Diet menu lengkap dan seimbang
3.        Pola tidur yang teratur dan cukup.
Posted 19th November 2010 by Yusnita A.,S.farm, Apt



C.      HORMON PROLAKTIN
Adalah hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitary atau kelenjar hipofisis bagian interior (depan). Hormon ini ada pada laki-laki dan perempuan. Prolaktin banyak terdapat pada ibu yang sedang menyusui, karena ia adalah hormon penting yang merangsang kelenjar susu untuk memproduksi susu, sehingga pada saat diperlukan siap berfungsi. Hormone ini juga diproduksi oleh plasenta.
            Kadar normal hormon prolaktin di dalam darah sekitar 5-10 ng/mL. Sekresi hormon prolaktin meningkat pada masa hamil, stres fisik dan mental, keadaan hipoglikemia dan pemberian estrogen dosis tinggi. Selain itu, prolaktin dianggap sebagai salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam terjadinya tumor mamae.

            Pada wanita hormon ini bekerja lebih dominan setelah melahirkan, dimana fungsinya adalah merangsang kelenjar-kelenjar air susu pada payudara agar memproduksi ASI bagi bayi. Dengan adanya aktivitas menyusui dari bayi ini maka hormon prolaktin akan ikut bekerja dengan sempurna, selain itu dengan tingginya hormon prolaktin pada masa menyusui, hormon ini juga bekerja menghambat terjadinya siklus menstruasi selama menyusui, sehingga ibu-ibu yang secara aktif menyusui bayinya akan mendapat kembali menstruasi agak lama, sekitar 6 bulan sampai 1 tahun.
Fungsi hormon prolaktin yaitu :
1.        Berperan dalam pembesaran alveoli dalm kehamilan
2.        Mempengaruhi inisiasi kelenjar susu dan mempertahankan laktasi.
3.        Menstimulasi sel di dalam alveoli untuk memproduksi ASI
4.        Hormon ini juga mengatur metabolisme pada ibu, sehingga kebutuhan zat oleh tubuh ibu dapat dikurangi dan dialirkan ke janin.
Berdasarkan literatur ada beberapa faktor yang dapat memepengaruhi pengeluaran prolactin
1.        Nutrisi : Setelah makan dapat terjadi peningkatan kadar prolaktin. Protein yg terdapat di dalam suatu makanan sangat berperan terhadap pengeluaran prolaktin. Asam amino tirosin dan triptofan yg terdapat dalam protein, memiliki kemampuan memicu pengeluaran prolaktin. Makanan hanya meningkatkan prolaktin pada orang yg sehat saja. Selain makanan, minuman seperti bir juga memicu pengeluaran prolaktin.
2.         Temperatur : 20 menit setelah mandi sauna yang panas terjadi pengikatan prolaktin. Peningkatan suhu lingkungan selama 1 jam dari suhu 27 derajat celcius menjadi 45 derajat celcius meningkatkan prolaktin sebanyak 53%.
3.         Stres : Stress yang berkelanjutan dapat menyebabkan peningkatan prolaktin.
4.         Olah raga yang berat juga dapat meningkatkan prolaktin. Bila memakan makanan yg banyak mengandung lemak setelah melakukan olah raga yang berat, maka kadar prolaktin meningkat lebih tinggi dibandingkan memakan makanan yg kaya akan karbohidrat. Rangsangan pada payudara juga dapat meningkatkan kadar prolaktin.
Tingginya kadar prolaktin dalam darah dapat menyebabkan ketidaksuburan/infertil baik pada wanita maupun pria. Pada wanita dapat menyebabkan tidak terjadinya ovulasi, haid yg siklusnya panjang bahkan bisa sampai tidak haid. Selain faktor diatas tadi perlu juga dipikirkan adanya tumor pada kelenjar hipofise (prolaktinoma). Biasanya, bila ditemukan kadar prolaktin darah lebih dari 50ng/ml, perlu dilakukan pemeriksaan MRI atau CT-Scan hipofise.  (dr. Ferry SpOG, RSIA EVASARI, Jkt)

Faktor yang mempengaruhi sekresi prolaktin pada manusia:
Increase
Stimulasi Nipple
Stress (termasuk psychogenik)
Sleep (stage I dan II dan REM)
Stalk section
Penyakit pituitari dan cerebral
Prolaktinoma
TRH
Kehamilan
Estrogen
Hypotiroidism
Adrenal insufficiency
Obat-obatan yang menghambat dopamine
Decrease
Dopamine (seperti bromocryptine, lisuride, pergolide, dan mesulergine)
GAP atau PIF
Mekanisme ASI
Ketika bayi menyusu, rangsangan sensorik itu dikirim ke otak. Otak kemudian bereaksi mengeluarkan hormon Prolaktin yang masuk ke dalam aliran darah menuju kembali ke payudara. Hormon Prolaktin merangsang sel-sel pembuat susu untuk bekerja, memproduksi susu.
Sel-sel pembuat susu sesungguhnya tidak langsung bekerja ketika bayi menyusu. Sebagian besar hormon Prolaktin berada dalam darah selama kurang lebih 30 menit, setelah proses menyusui. Jadi setelah proses menyusu selesai, barulah sebagian besar hormon Prolaktin sampai di payudara dan merangsang sel-sel pembuat susu untuk bekerja. Jadi, hormon Prolaktin bekerja untuk produksi susu berikutnya. Susu yang disedot/dihisap bayi saat ini, sudah tersedia dalam payudara, di Sinus Laktiferus.

Antagonis Hormon prolaktin
Bromokriptin
Bromocriptine mengurangi kadar prolaktin. Prolactin adalah hormon yang penting untuk memproduksi ASI dan tingkat kesuburan normal pada wanita. Bromocriptine juga mempengaruhi senyawa kimia yang disebut Dopamin yang diproduksi secara alami oleh tubuh.
Indikasi
Bromocriptine diindikasi untuk mengobati amenorrhea, ketidaksuburan pada wanita; pengeluaran ASI yang tidak normal; hypogonadisme; penyakit Parkinson; dan acromegaly, kondisi dimana terlalu banyak hormon pertumbuhan pada tubuh.
Mekanisme kerja
Ada dua cara bagaimana terapi Bromokriptin mempengaruhi prolactinomas.
Pertama mereduksi level serum dari prolaktin, sehingga mengurangi efek fisiologisnya (seperti amenorrhea, galactorrhea, ketidaksuburan dan kehilangan libido).
Kedua mengurangi ukuran pituitary adenomas yang mengeluarkan prolaktin. Meskipun hampir semua respon prolactinomas terhadap terapi Bromokritin dengan mengurangi ukuran dan pengeluaran prolaktin, kedua aspek respon dari terapi tersebut terkadang saling mempengaruhi.
Kurangnya respon terapi pada ukuran atau tidak mampunya menurunkan kadar prolaktin ke kadar normal biasanya diindikasikan untuk melakukan operasi.


Dosis
1.        Prolaktinoma : mula-mula 1-1.25 mg menjelang tidur, ditingkatkan menjadi 5 mg setiap 6 jam  (kadang perlu ditingkatkan sampai 30 mg).
2.        Cyclical Benign Breast Disease (nyeri payudara terutama menjelang haid) : mula-mula 1-1.25 mg menjelang tidur, ditingkatkan menjadi 2.5 mg sehari 2 kali.
3.        Galaktorea : mula-mula 1-1.25 mg menjelang tidur, ditingkatkan menjadi 7.5 mg dalam  beberapa kali pemberian, kalau perlu dinaikkan sampai maksimum 30 mg/hari.
4.        Penekanan menyusui : 2.5 mg/hari pada hari pertama (untuk mencegah) atau selama 2-3   hari (untuk menekan), dilanjutkan dengan 2 kali 2.5 mg per hari selama 14 hari.
Efek samping
1.        Mual dan muntah
2.        Gangguan lambung-usus
3.        Halusinasi dan gangguan tidur terutama pada dosis tinggi
4.        Penurunan tekanan darah, bradikardia, dan gangguan aliran darah perifer (kadang-  kadang terjadi)

Posted 1st November 2010 by Yusnita A.,S.farm, Apt





Tidak ada komentar:

Posting Komentar