Jumat, 11 September 2015

Cinta Beda Agama



                   Bagai Air dan Minyak 
    
Cinta yang awalnya membuatku tersenyum bahagian dan seakan melayang-layang kini akhirnya membuatku bingung, gunda, sedih, kecewa, dan membuatku merasa serba salah akan hubungan yang sudah terlanjur terjalin diantara kami…
Cinta Beda Agama itulah yang sering menjadi istilah buat hubunganku saat ini …
          Dia adalah seorang TNI yang lahir dari keluarga beragama muslim yang cukup kuat, belum sebulan Aku berpacaran dengannya tetapi rasanya hati ini begitu mengenalnya & begitu menyayanginya. Aku bingung, sedih & kecewa setelah mama mengetahui hubunganku dengannya dan mengetahui kalau Dia adalah seorang yang beragama muslim, mama melarangku melanjutkan hubungan ini karena mama tidak ingin jika hubungan dan perasaan ini sudah terlanjur jauh Aku akan semakin sulit melepaskannya karna perbedaan kami, 
Aku yang selalu jujur kepadanya sekarang menjadi begitu tertutup dan merahasiakan jikalau orang tuaku tidak merestui hubunganku dengannya Aku tidak berani menceritakan semua kepadanya karena Aku takut kehilangannya dan Aku juga tidak ingin menyakiti perasaannya… kadang Dia bertanya “apakah orang tuaku setuju dengan hubungan kami ?” setiap kali Dia bertanya seperti itu aku tidak pernah jujur kepadanya , Aku selalu menjawab kalau Aku belum pernah menceritakan hubunganku dengannya pada orang tuaku,. Dia tidak marah dan tidak menuntut untuk Aku harus menceritakan kepada orang tuaku tentang hubungan kami.
          Dua minggu Aku menyimpan rahasia itu sambil mempertimbangkan apakah Aku harus menceritakan semua kepadanya ?? ataukah Aku harus menyembunyikan semua darinya ?? Aku bingung Tuhan..
Aku mulai mencari informasi di google tentang cinta beda agama, rata-rata artikel itu berisi larangan untuk cinta beda agama.. hatiku sedih dan seakan tak bersemangat setelah membaca artikel yang salah satunya ditulis oleh seorang kolseling asal Bandung.   Aku merasa bersalah telah melanggar Firman Tuhan… rasanya Aku ingin menangis sekencang-kencangnya Aku tak tau harus bagaimana, di tambah lagi setiap kali mama menelponku , mama selalu mengingatkanku untuk menjaga jarak bahkan menyuruhku menjauhi Ahmad pacarku Aku bingung di satu sisi Aku sangat mencintai Orang tua dan Agamaku, disisi lain Aku juga sangat menyayangi Ahmad pacarku … hingga saat ini Aku belum memutuskan yang mana harus ku pilih dan yang mana harus ku korbankan...
          Malam itu Ahmad menelponku kira-kira jam 9 malam .. “ini saatnya Aku menceritakan semua kepadanya” ujarku dalam hati.. ku raih ponselku lalu ku angkat telepon darinya, saat itu Dia mengatakan kalau Dia sangat merindukanku dan Dia ingin segera berjumpa denganku karena belum lama jadian Aku langsung balik keToraja untuk mendaftar masuk kuliah dan mengurus berkas-berkasku di sekolah sebelumnya.. perpisahan kami membuat Dia begitu merindukanku… tidak ada pilihan lain, terpaksa Aku mulai menceritakan semua kepadanya ,awalnya Aku mengatakan bahwa sebenarnya orang tuaku setuju-setuju saja dengan hubungan ini karena sejujurnya orang tua mana yang tidak senang jika melihat anaknya dekat dengan seorang laki-laki yang sopan dan baik sepertiNya, lalu Aku menceritakan tetapi mereka tidak ingin untuk Aku terlalu dekat dengannya karena kita beda Agama,. setelah itu Aku diam seakan membiarkan Dia untuk melanjutkan mengutarakan pendapatnya. Dia mengatakan kepadaku bahwa jodoh itu bagaikan ajal kematian, kita tidak tau kapan datangnya, dan walaupun kita tidak menerima yang pasti semua itu akan tetap terjadi… begitulah jodoh,, entah dia muslim maupun kristen, dari mana asalnya, dan dari suku mana, jika itu takdir kita pasti akan terjadi tanpa disadari sebelumya... 

Tetapi kini saya mulai menyadari bahwa Dia hanyalah mimpi terindah dan terburuk buatku...