Selasa, 09 September 2014

Cinta Terlarang (CERPEN)



Judul : Cinta Terlarang
Karya : Delfike Tammu
Sudut Pandang : Berdasarkan pengalaman penulis

 

        Aku biasa dipanggil Delfi…
Hari demi hari rasa itu tumbuh dan diam di dalam hatiku, rasa yang tak ku ketahui entah dari manakah asalnya rasa yang tiba-tiba muncul saat setiap kali aku melihat senyumnya ,senyum yang membuatku sangat mengenalnya, senyum yang manis ramah penuh arti , aku belum pernah berbicara dengannya tapi aku merasa kalau Aku begitu dekat dan sangat mengenalnya tiap kali aku bertemu denganya senyumnyalah yang menjadi sapaan dia terhadapku dan tanpa ku sadari akupun selalu membalas senyumnya ..
                Sekarang aku  sudah duduk di kelas 2 tingkat SMK , rasa aneh yang tiba-tiba muncul dihatiku makin hari makin bertambah, Akupun tak tahu mengapa dan dari mana rasa itu tumbuh dan menguasai hatiku, tapi yang pasti rasa itu tidak dapat dirumuskan dengan logika melainkan hanya dapat dirasakan oleh hati …
                 Siang itu Aku menghubungi temanku Jojo, Aku mengatakan kalau mulai saat itu  Aku mau mengikuti kegiatan ekstrakulikuler taekwondo disekolah yang latihanya dilakukan setiap tiga minggu sekali pada sore hari , Aku mengikuti kegiatan itu karena memang sudah sejak dulu aku ingin mencobanya bukan karena si Dia juga salah satu senior di taekwondo atau karena si Dia anak taekwondo, dulu tiap hari aku  bertemu dengannya Aku tidak pernah berbicara dengannya ,dan sekarang beda, tiap 3 minggu sekali aku bisa ngobrol dengan si manis yang lugu itu hehehe, dia anak yang baik, rajin ,pintar dan yang pasti taat kepada orang tua …
                Aku bahagia bisa mengenalnya dan dekat dengannya ,tiap kali latihan aku selalu mencuri kesempatan untuk memandanginya, memandangi wajah lugunya , senyum manisnya dan semua yang ada padanya .. tanpa ku sadari ternyata Aku suka padanya sejak pertama kali kami saling senyum, dan saat bertemu Aku seperti mendapatkan semangat dan motivasi baru dalam hari-hariku, itulah yang aneh namun istimewa buatku ,..
                Aku tahu kalau dia juga suka padaku, Aku tau karena aku dapat merasakannya lewat perhatian Dia terhadapku, awalnya Aku merasa kalau ini adalah hal yang menegangkan yang dapat membuat Aku deg-deggan setiap saat Aku melihat dan berada di dekatnya, tetapi lama-kelamaan Aku merasa kalau semua perhatiannya itu menyenangkan dan membuat Aku merasa kalau ada yang kurang jika Dia tidak ada di dekatku …
                Pada saat pemanasan atau latihan pertama kami semua di suruh lari sebanyak 5 kali mengelilingi  gedung segi tiga oleh pelatih/senior, saat itu Dia lari di dekatku dan kami lari sambil bersampingan, tiba-tiba teman-temanku menyoraki kami mereka menganggap kalau kami pacaran , dan ternyata tidak  ,kemudian Aku menjelaskan kepada mereka kalau semua itu tidak benar dan yang benar adalah Aku hanya berteman dengannya, pada saat selesai latihan kamipun pulang kerumah masing-masing Dia tidak pernah lupa mengatakan kepadaku “Hati-hati di jalan ya ?” dan Akupun selalu menjawab “ Iya ”  sambil tersenyum ..
                Setelah sampai dirumah tiba-tiba ponselku berdering, dengan langkah malas Aku berdiri dan meraih ponselku, hmm ternyata Dia yang meneleponku
 “Halo selamat malam” katanya .. 
“malam juga “ jawabku
“hmm Kee.. Aku mau Tanya sesuatu sama kamu tapi Aku malu “ katanya ..
“mau Tanya apa ? “ jawabku…
“hm kamu mau tidak jadi pacarku , hehe mff sebenarnya Aku suka sama kamu sejak dulu “ katanya..
Sambil malu-malu Aku menjawab “ Iya Aku mau jadi pacar kamu “
“ Hm hehe terimakasih Kee.. kalau begitu saya mandi dulu ya ? sampai ketemu besok disekolah yaa ? “ katanya sambil malu-malu …
                Hari demi hari di sekolah kulalui bersamanya , penuh canda, tawa, susah, senang, sedih kami selalu bersama sampai hubunganku genap 3 bulan dengannya dan orang tuaku tau kalau kami pacaran, orang tuaku juga tau kalau dia beragama Muslim sedangkan Aku sendiri beragama Kristen, Aku sedih karena pada saat itu orang tuaku melarang Aku melanjutkan hubunganku dengannya, Akupun mencoba menjelaskan kalau kita baru pacaran dan belum tentu nantinya akan menikah , tetapi orang tuaku tetap saja melarangku , dan akhirnya dengan berat hati Aku harus menerima semua itu Karena Aku jauh lebih sayang kedua orang tuaku dari pada siapapun di dunia ini …